PENGERTIAN MOTIVASI DALAM BELAJAR
Motivasi belajar dapat juga di artikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seorang mau dan ingin melakukan sesuatu,dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.
Kita semua tentunya mengetahui arti penting motivasi dalam proses belajar. Dalam belajar sangat diperlukan motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, jika ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil juga pelajaran itu.
Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L Good dan jere B.Braphy (1986) mendefisinikan motifasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah,yang dapat memperkuat dan mendorong seorang untuk bertingkah laku ini berarti pembuatan seorang tergantung motivasi yang mendasarinya
Motivasi adalah suatu yang di butuhkan untuk melakukan aktifitas.Masih dalam artikel Siti sumarni (2005),motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seorang secara sadar atau tidak sadar,untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.Sedangkan secara prisikologi,berarti usaha yang dapat menyebabkan seorang atau kelompok orang tergerak melakukan suatu karena ingin mencapai tujuan yang di kehendakinya,atau mendapat keputusan dengan perbuatannya.
Jadi motivasi akan senantiasa menentukan
intensitas usaha belajar bagi para siswa. Perlu ditegaskan, bahwa
motivasi berkaitan erat dengan suatu tujuan. Motivasi mempengaruhi
adanya kegiatan.
Macam-Macam Motivasi Belajar
Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar,
disini saya hanya akan dibahas dari dua macam sudut pandang, yakni
motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut
”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang
yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”.
Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumarni
(2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik
adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry
Sutikno (2007) mengartikan motivasi intrinsik sebagai motivasi yang
timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang
lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat
tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar.
Contohnya : siswa yang belajar, karena
memang dia ingin mendapatkan pengetahuan, nilai ataupun keterampilan
agar dapat mengubah tingkah lakunya, bukan untuk tujuan yang lain. Intrinsic motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and purpose.
Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari dalam diri dan secara mutlak terkait dengan
aktivitas belajarnya.
Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang
dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51) menganggap motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar
pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry
Sutikno berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan
atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang
mau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar.
Misalnya, seseorang belajar karena
tahu besok akan ada ulangan dengan harapan mendapatkan nilai yang baik,
sehingga akan dipuji oleh guru, atau temannya atau bisa jadi, seseorang
rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang
tuanya. Jadi, tujuan belajar
bukan untuk mendapatkan pengetahuan atau ilmu, tetapi ingin mendapatkan
nilai baik, pujian ataupun hadiah dari orang lain. Ia belajar karena
takut hukuman dari guru atau orang tua. Waktu belajar yang tidak jelas dan tergantung dengan lingkungan sekitar juga bisa menjadi contoh bahwa seseorang belajar karena adanya motivasi ekstrinsik.
Motivasi Belajar Anak Remaja
Motivasi Belajar Anak Remaja. Pada dasarnya masa remaja
merupakan masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam
masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya
maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk
badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang
dewasa yang telah matang. Usia remaja sangat rentan dengan keadaan
lingkungan dan pergaulan.
Pada era sekarang ini remaja telah
terkontaminasi dengan perkembangan jaman dan tehnologi. Perkembangan
teknologi tidak berarah ke perubahan yang positif malah menjadikan
remaja menuju ke hal-hal yang negatif yang membentuk pribadi dan motivasi belajar yang kurang baik bagi remaja.
Fungsi Motivasi Belajar Anak Remaja
Motivasi
adalah penting, bahkan tanpa kesepakatan tertentu mengenai definisi
konsep tersebut. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama
dan memberikan peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan,
kinerja dan hasil-hasil yang dicapai oleh anak yang termotivasi akan
lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi. Hal ini
dapat diketahui dari pengalaman dan pengamatan sehari-hari.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi belajar,
maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut.
Walaupun begitu hal itu kadang-kadang menjadi masalah, karena motivasi
bukanlah suatu kondisi. Apabila motivasi belajar anak itu rendah umumnya diasumsikan bahwa prestasi siswa yang bersangkutan akan rendah.
Pentingnya peranan motivasi dalam proses belajar perlu
dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan
atau bantuan kepada siswa. Motivasi belajar dirumuskan sebagai dorongan,
baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar, untuk mencapai tujuan
tertentu guna memenuhi / memuaskan suatu kebutuhan.
Peran Motivasi Belajar Siswa
Peran motivasi dalam proses belajar, motivasi belajar
siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin,
motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif
untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru
dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar anak.
Adapun fungsi dari motivasi dalam belajar diantaranya :
- Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
- Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
- Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Pada garis besarnya motivasi belajar mengandung nilai-nilai dalam pembelajaran sebagai berikut :
- Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar anak.
- Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri anak.
- Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinitas guru untuk berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memeliharan motivasi belajar ana.
- Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakn motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan disiplin kelas.
- Penggunaan asas motivasi belajar merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar dan pembelajaran